Perlawanan di Aceh (1873–1904)

1        Perlawanan di Aceh (1873–1904)
a.Latar Belakang Perlawanan
Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Sampai dengan tahun 1871, Aceh masih mempunyai kebebasan sebagai kerajaan yang merdeka. Situasi ini mulai berubah dengan adanya Traktrat Sumatra (yang ditandatangani Inggris dengan Belanda pada tanggal 2 November 1871). Isi dari Traktrat Sumatra 1871 itu adalah pemberian kebebasan bagi Belanda untuk memperluas daerah kekuasaan di Sumatra, termasuk Aceh. Dengan demikian, Traktrat Sumatra 1871 jelas merupakan ancaman bagi Aceh.
b.Jalannya Perlawanan

Perlawanan Pangeran Diponegoro (1825–1830)

1        Perlawanan Pangeran Diponegoro (1825–1830)
Pengaruh Belanda di Surakarta dan Yogyakarta semakin bertambah kuat pada permulaan abad ke19. Khususnya di Yogyakarta, campur tangan Belanda telah menimbulkan kekecewaan di kalangan kerabat keraton yang kemudian menimbulkan perlawanan di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro. Sebab-sebab perlawanan Diponegoro, antara lain sebagai berikut.
a.       Adanya kekecewaan dan kebencian kerabat istana terhadap tindakan Belanda yang makin intensif mencampuri urusan keraton melalui Patih Danurejo (kaki tangan Belanda).
b.      Adanya kebencian rakyat pada umumnya dan para petani khususnya akibat tekanan pajak yang sangat memberatkan.
c.       Adanya kekecewaan di kalangan para bangsawan, karena hak-haknya banyak yang dikurangi.
d.      Sebagai sebab khususnya ialah adanya pembuatan jalan oleh Belanda melewati makam leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo.
Pertempuran perrtama  meletus pada tanggal 20 Juli 1825 di Tegalrejo. Setelah pertempuran di

Perlawanan Kaum Paderi (1821–1838 )

1        Perlawanan Kaum Paderi (1821–1838 )
Perang Paderi melawan Belanda berlangsung 1821–1838, tetapi gerakan Paderi sendiri sudah ada sejak awal abad ke-19. Di lihat dari sasarannya, gerakan Paderi dapat dibagi menjadi dua periode.
a. Periode 1803–1821 adalah masa perang Paderi melawan Adat dengan corak keagamaan.
b. Periode 1821–1838 adalah masa perang Paderi melawan Belanda dengan corak keagamaan dan patriotisme.
Sejak tahun 1821 saat kembalinya tiga orang haji dari Mekkah, yaitu Haji Miskin, Haji Sumanik dan Haji Piabang, gerakan Paderi melawan kaum Adat dimulai. Kaum Paderi berkeinginan memperbaiki masyarakat Minangkabau dengan mengembalikan kehidupannya yang sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Padahal kaum Adat justru ingin melestarikan adat istiadat warisan leluhur mereka.
Adat yang selama itu dianut dan yang menjadi sasaran gerakan Paderi adalah kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti menyabung ayam, berjudi, madat, dan minum-minuman keras. Terjadilan perbenturan antara kaum Adat dengan kaum Paderi. Kaum Adat yang merasa terdesak, kemudian minta bantuan kepada pihak ketiga, yang semula Inggris kemudian digantikan oleh Belanda (berdasarkan Konvensi London).
Perang Paderi melawan Belanda meletus ketika Belanda mengerahkan pasukannya menduduki Semawang pada tanggal 18 Februari 1821. Masa Perang Paderi melawan Belanda dapat dibagi menjadi tiga periode.

Perlawanan Rakyat Maluku

Perlawanan Rakyat Maluku di Bawah Ahmad Matullesi (1817)
Sejak abad ke-17 perlawanan rakyat Maluku terhadap Kompeni sudah terjadi, namun perlawanan yang dahsyat baru muncul pada permulaan abad ke-19, di bawah pimpinan Ahmad Matulessi (lebih dikenal dengan nama Pattimura).
Latar belakang timbulnya perlawanan Pattimura, di samping adanya tekanan-tekanan yang berat di bidang ekonomi sejak kekuasaan VOC juga dikarenakan hal sebagai berikut.
a.       tindakan-tindakan pemerintah Belanda yang memperberat kehidupan rakyat, seperti system penyerahan secara paksa, kewajiban kerja blandong, penyerahan atap dan gaba-gaba, penyerahan ikan asin, dendeng dan kopi. Selain itu, beredarnya uang kertas yang menyebabkan rakyat Maluku tidak dapat menggunakannya untuk keperluan sehari-hari karena belum terbiasa.
b.      Adanya pemecatan guru-guru sekolah akibat pengurangan sekolah dan gereja, serta pengiriman orang-

LATAR BELAKANG KEDATANGAN ORANG – ORANG EROPA KE DUNIA TIMUR

LATAR BELAKANG KEDATANGAN ORANG – ORANG EROPA KE DUNIA TIMUR
1.  Renaissance
Renaissance berasal dari bahasa Prancis, Renascari yaitu kelahiran kembali kebudayaan klasik dari jaman Romawi dan Yunani kuno yang meliputi kesusasteraan, seni dan ilmu pengetahuan. Gerakan ini dipelopori oleh  Dante Aligheiri, Petrarca dan Boccacio.
Timbulnya gerakan ini disebabkan oleh :
·      Terjadinya pertumbuhan perdagangan di kota Venesia, Florence dan Geno (Italia)
·      Adanya puing-puing bangunan lama yang megah dan mengagumkan di kota Roma dan kota-kota lainnya
·      Perkembangan ekonomi Italia lebih maju dari Negara Eropa lainnya
·      Bangsawan Italia tidak tinggal di pedalaman tapi di kota-kota
·      Penjelajahan samudera dan Penemuan daerah baru
Awal abad ke 16 bangsa Portugis, Spanyol, Inggris dan Negara Eropa lainnya mengadakan penjelajahan samudera karena didorong oleh factor-faktor :
a.       Tahun 1453 kota Konstantinopel jatuh ke tangan Turki yang mengakibatkan harga  rempah-rempah menjadi sangat mahal
·      Berkembangnya Ilmu pengetahuan tentang bumi dan ilmu astronomi dan penemuan kompas
·      Timbulnya keinginan untuk mencari keuntungan yang besar dan upaya untuk mencari daerah baru
·      Ingin menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia
·      Adanya  Penemuan baru di bidang ilmu Pengetahuan
b.      Johan Guttenberg menemukan mesin cetak
c.       Nicolaus Copernicus menemukan matahari sebagai pusat tata surya
d.      Galileo galilei menemukan teleskop
e.       Marthin Luther pencetus agama kristen Protestan
·      Dominasi gereja katolik terhadap segala aspek kehidupan
PAHAM RASIONALISME, REVOLUSI INDUSTRI, DAN KAPITALISME SERTA PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA
1        Paham Rasionalisme

TULADHA PIDHATO SUMPAH PEMUDA



Sih rahmat tentrem rahayu karana peparingipun Gusti ingkang murbeng dumadi tansah tumedhak lan tumanduk ing jiwangga panjenengan sedaya dalah kula waridin sagung dumadi.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nuwun,
Para sepuh, pinisepuh ingkang tansah kinarbekten,

TULADHA TAMPA PASRAH PENGANTEN KAKUNG

TULADHA TAMPA PASRAH PENGANTEN



Atur panampi pasrah penganten kakung
Assalamualaikum. Wr, wb.
Nuwun,
Katentreman miwah karahayon, inggih awit sihing Gusti Ingkang hamurba hamasesa sagunging titah, mugi tansah kanugrahakaken dhumateng panjenengan sedaya dalasan kula, waridin sagung dumadi, amin.
Bapa Broto Wicaksana (paraga pamasrah) ingkang dhahat kula kurmati, kalilanana kula tumanggap atur dhumateng pangandikan pasrah panjenengan, minangka sulih sarira saking kulawarga Bapa Kusumo Widodo (besan) sekaliyan garwa.

BAB PASEDULURAN

BAB PASEDULURAN
URUT MUNGGAH
Anak          bapak/ibu         embah          buyut         canggah         wareng         udheg-udheg          gantung siwur 
            gropak senthe

URUT MUDHUN
Bapak/ibu          anak          putu         buyut         canggah         wareng         udheg-udheg          gantung siwur        
         gropak senthe


TULADHA LAYANG DHINAS LAN NIAGA

CONTOH SURAT DINAS
PEMERINTAH KABUPATEN ……………DINAS ……………………………
Jln………… Telepon……………. Kode pos………….
 


SURAT TUGAS
Nomor : ……../…../……/……

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Kepala Dinas…………….. kabupaten ……….. dengan ini memindahkan /menugaskan:

Nama                      : ……………..
NRPTT                    : ……………..
Tempat tugas lama  : ……………..
Tempat tugas baru   : ……………..

Surat tugas ini diberikan untuk mengisi kekosongan tenaga di………… terhitung sejak tanggal………
Demikian surat ini dibuat agar dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
                                                                                                       …………., …………..
                             Kepala Dinas……. Kabupaten……

                                    Cap dan tanda tangan

                                    Nama jelas dan jabatan
                                    NIP.

Tembusan disampaikan kepada Yth.:
1.      Bapak Bupati…………..(sebagai laporan)
2.      Kepala…….Kabupaten……..
3.      Kepala………(tempat sebelumnya ditugaskan)
4.      Kepala………(tempat tugas yang baru)
5.      Yang bersangkutan

CONTOH SURAT NIAGA ...........................................

Tuladha layang pribadhi

Tuladha layang pribadhi
Katur dhumateng
Bapa saha Ibu Sucipto
Ing dalem
            Sembah sungkem,
Keparenga ngaturi priksa bilih kawontenen kula ing Semarang tansah pinaringan wilujeng. Mugi-mugi Bapak saha Ibu ind dalem ugi mekaten.
Kajawi menika kula badhe matur bilih sekolah ngadhani program ngawontenaken widyawisata benjing tanggal 19 september 2010. Papan panggenen ingkang badhe dipuntuju inggih punika Keraton Surakarta Hadiningrat saha Museum Radyapustaka. dene wragadipun kirang langkung Rp. 500.000,00

LAYANG PRIBADHI

LAYANG PRIBADHI
Layang/ surat yaiku salah sawijining bentuk komunikasi kang awujud tulisan
Manut maceme layang dipilah dadi 14, yaiku:
1.      Layang Dhines: laying tumrap kantor
2.      Layang Dhawur/ Prentah: surat perintah
3.      Layang Lamaran: nglamar pegaweyan
4.      Layang Ulem: sedhahan wong arep duwe gawe
5.      Layang Undhangan: kanggo kumpulan/rapat
6.      Layang Kabar: isine bab pawarta
7.      Layang Iber-iber: selebaran kanggo sapa wae kang gelem maca ex. Layang hasil rapat wali murid
8.      Layan Lelayu: isine bab kabar kematian/kesripahan
9.      Layang Gandhen: layang saka kantor pegadhean
10.  Layang Wasiat: isine piweling saka wong kang digawe sadurunge seda

SOAL UJIAN SEMESTER GENAP KELAS XI TAHUN PELAJARAN 2013 2014



MA Miftahul UlumYAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI)
ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP MADRASAH ALIYAH
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa                                                 Hari/tanggal    : Minggu, 1 Juni 2014
Kelas               : XI (Sewelas)                                                Waktu             :                       WIB
I.            Wenehana tandha ping (x) ing aksara a, b, c, d, utawa e ing jawaban kang paling bener!


1.    Sedaya puja-puji syukur (1) tercurah (2) di hadapan Gusti Allah Ingkang Maha Agung, awit kita sedaya sampun saged (3) berkumpul ing papan panggenan mriki saperlu angadani (4) pertemuan mudha-mudhi....
Tembung Jawa kang pener kanggo nyalini tembung-tembung Indonesia ing andharan dhuwur yaiku ..
a.        (1) konjuk, (2) ing hadapipun, (3) makempal, (4) pepanggihan
b.       (1) konjuk, (2) ing ngarsanipun, (3) ngumpul, (4) patemon
c.       (1) katur, (2) ing wekdal, (3) makempal, (4) patemon
d.       (1) konjuk, (2) ing ngarsanipun, (3) makempal, (4) pepanggihan
e.        (1) katur, (2) ing ngajengipun, (3) makempal, (4) patemon
2.    Ukara pitakon kang santun kang katujokake marang narasumber yaiku…
a.       Panjenengan sadar punapa boten kaliyan ingkang panjenengan ngendikakaken?
b.       Punapa informasi saking panjenengan saged dipunpitados?
c.       Pangandikan panjenengan punika saged dipuncepeng punapa boten?
d.       Miturut panjenengan, punapa kinten-kinten ingkang nyebabaken prastawa punika?
e.       Miturut pamanggih kula Bapak dereng cocog nyepeng prekawis punika
Pachelaton wawancara ing ngisor iki kanggo mangsuli pitakon angka 3-5!
Wartawan       :”Punapa ingkang dados latar belakangipun panjenengan nyerat buku punika?”
Narasumber    :”Amargi kula tertarik kaliyan kagunan wayang wong kang sampun mboten nggadhahi kawigatosan saking masyarakat.”
Wartawan       :”Pangajab punapa ingkang panjenengan suwun sesampunipun para khalayak maos buku panjenengan?”
Narasumber    :”Supados kagungan wayang wong tansah saged dipunlestarikaken dening para mudha lan pikanthuk kawigatosan kang samesthinipun.”
3.    Pethikan wawancara ing dhuwur, kang dadi nara sumber handuweni pakaryan…
a.       pemain wayang                          d. seniman
b.       dhalang                                     e. penulis buku
c.       guru
4.    Nara sumber ana ing wawancara iku njlentrehake babagan...
a.       kasusastran jawa
b.       penerbitan buku jawa
c.       proses penulisan buku
d.       kelestarian budaya jawa
e.       pagelaran wayang wong
5.    Wawancara ing dhuwur migunakake basa…
a.       Jawa                             d. krama inggil
b.       ngoko andhap                e. karma andhap
c.       ngoko alus

SOAL UJIAN SEMESTER GENAP KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013 2014

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI)
ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP MADRASAH ALIYAH
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa                                                             Hari/tanggal    : Minggu, 1Juni 2014
Kelas               : X (Sepuluh)                                                              Waktu             :                       WIB
I.            Wenehana tandha ping (x) ing aksara a, b, c, d, utawa e ing jawaban kang paling bener!


1.       Ukara ing ngisor iki kang ngemu tembung saroja yaiku ...
a.         Mikha Tambayong iku salah sawijining kenya kang irang manis.
b.         Lintang katon kemelip sumebar ing angkasa, nanging kok rumangsaku wengi iki peteng ndhedhet.
c.         Giyarti lan Lilis iku sanajan bocah ndesa nanging mudeng nyandhang kaya bocah kutha.
d.         Sinau kang sregep supaya gegayuhan apa sing dikarepake.
e.         Dadi banyu wegah nyawuk, dadi godhong wegah nyuwek.
2.       Dhi, apa wingi awakmu menyang Jepara?
Ukara ing dhuwur iku kalebu ukara . . .
a.       pitakon                                    d.   sananta
b.       pakon                          e.   carita
c.       sumbawa
3.       Pancen sugyarta temenan, apa wae isa ditukoni kabeh.
Tembung sugyarta yen diwudhal dadi tembung ...
a.       Sugi + arta                   d.  Sugy + arta
b.       Sugih + arta                 e.  Sugih + harta
c.       Sugya + arta
4.       Tembung loro kang meh padha pangecapane, sing duweni teges lanang wadon diarani tembung ...
a.       lingga                          d.  sanepa
b.       entar                            e.  yogyaswara
c.       garba
5.       Tembung-tembung ing ngisor iki kagolong ing tembung lingga...
a.         nulis, nyapu, ombe      d. tulis, mangan, sapu
b.         pangan, tulis, ombe     e. mangan, turu, nyuwun
c.         sapu, ngombe, pangan