Bullying atau perundungan salah satu tindakan tidak baik atau tidak yang dapat mengakibatkan hal yang fatal bagi korbanya. Kasus perundungan atau pembulyan kerap ditemukan dimana saja salah satunya di sekolah. Oleh karena itu perlu adanya sosialisasi bulting bagi peserta didik agar lingkungan sekolah aman, nyaman, tentram jauh dari perundungan maupun pembulyan.
Salah satu contoh bullying yaitu menjauhi atau mengucilkan teman di sekolah.
Dengan melakukan hal ini teman yang kamu jauhi akan merasa sedih, tertekan, dan
membuatnya merasa tidak nyaman bahkan minder.
Penting diketahui anak korban bullying ini mendapat perlindungan Undang-Undang.
Kamu bisa terancam pidana jika nekat melakukan bullying.
Beberapa Tips untuk mengatasi dan mencegah
bullying di lingkungan sekolah
1. Beri Edukasi tentang Bullying
Penting untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang apa itu bullying, mengapa itu salah, dan dampak negatifnya.
2. Fasilitasi Komunikasi Terbuka
Buatlah lingkungan di sekolah di mana siswa merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah mereka tanpa takut dicemooh atau diejek.
3. Pendidikan Empati
Ajarkan kepada siswa untuk mengerti dan menghargai perasaan orang lain. Ini bisa dilakukan melalui permainan peran atau diskusi kelompok.
4. Buat Kelompok Dukungan
Bangun program kelompok kecil atau klub di sekolah yang fokus pada membangun persahabatan, kepercayaan diri, dan mengatasi masalah sosial.
5. Libatkan Orangtua dan Wali
Melibatkan orangtua dalam upaya mencegah bullying dapat meningkatkan efektivitasnya, mereka dapat mendukung anak-anak mereka dan mengajarkan nilai-nilai positif.
6. Adakan Pelatihan untuk Guru dan Staf
Berikan pelatihan kepada staf sekolah tentang cara mengidentifikasi dan menangani situasi bullying, serta cara mendukung korban dan pelaku.
7. Buat Aturan Jelas dan Konsekuensi
Pastikan bahwa sekolah memiliki kebijakan yang jelas terkait bullying, termasuk sanksi bagi pelaku. Hal ini perlu dikomunikasikan dengan baik kepada semua siswa.
8. Fasilitasi Program Pendidikan Karakter
Ajarkan siswa tentang nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan saling menghargai.
9. Promosikan Kegiatan Positif dan Pengembangan Diri
Fokuskan pada kegiatan yang membangun kepercayaan diri dan keterampilan sosial, seperti klub olahraga, seni, atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
10. Berikan Dukungan untuk Korban dan Pelaku
Penting untuk memberikan dukungan kepada korban, namun juga penting untuk membantu pelaku agar bisa memahami dan mengubah perilaku mereka.
bacajuga : Referensi Jadwal MPLS di Sekolah Dasar
Contoh Bullying di Sekolah
1. Bullying Fisik
Bullying fisik, yang sangat berpotensi membuat korbannya menjadi trauma. Bullying fisik lebih mudah dikenali daripada yang verbal karena bisa dilihat kasat mata, baik tindakannya maupun akibatnya.
Contoh tindakan perundungan fisik, misalnya melempari teman dengan alat tulis, menghadang teman saat akan lewat, bahkan tindakan yang lebih parah adalah memukul, menonjok, dan sejenisnya.
2. Bullying Verbal
Perundungan secara verbal bisa dikatakan yang paling sering terjadi. Bahkan sering kali bullying verbal tidak disadari oleh pelakunya sendiri karena menganggapnya hanya sebagai candaan saja. Bullying verbal ini dapat menyebabkan korbannya menjadi insecure.
Contoh bullying verbal misalnya, mengolok-olok teman ketika nilainya tidak bagus, menyebut teman dengan julukan yang tidak baik, memanggil anak dengan nama orang tuanya, dan sebagainya.
3. Bullying Sosial
Perundungan secara sosial memiliki dampak yang tidak kalah menakutkan. Bullying sosial ini biasanya akan menyebabkan korbannya menjadi tidak mau bergaul dengan orang lain.
Sayangnya, tindakan perundungan sosial ini justru kerap ditampilkan dalam drama-drama televisi yang disukai anak remaja. Perundungan sosial adalah tindakan bullying yang dilakukan sekelompok orang kepada orang lain.
Contoh bullying sosial meliputi meninggalkan seseorang dengan sengaja, memberi tahu orang lain supaya tidak berteman dengan seseorang, menyebarkan gosip tentang seseorang, mempermalukan orang lain di depan umum.
materi MPLS : Anti Bullyying di sekolah
4. Bullying Seksual
Perundungan secara seksual juga sering terjadi di sekolah. Contoh yang paling sering terjadi yaitu pelecehan seksual atau sexual harassment.
Dampak paling buruk yang bisa terjadi adalah korban berpotensi menjadi pelaku di masa depan. Ada banyak ragam tindakan yang termasuk kekerasan seksual.
Contohnya seperti mengirimkan atau mempertontonkan konten pornograrfi, menceritakan lelucon seksual atau aktivitas seksual yang membuat tidak nyaman, meminta atau memaksa melakukan hubungan seksual, hingga prostitusi dan juga eksploitasi seksual.
5. Financial Bullying
Bullying ini dilakukan dengan memaksa korban untuk menyerahkan uang yang dimilikinya. Contohnya memaksa korban bullying untuk memberikan uangnya, walau harus membuat korban terluka.
Biasanya korban akan dengan cepat memberi uang kepada pelaku bullying agar korban bullying tidak mendapat kekerasan fisik dari si pelaku bullying.
Sumber: smadwiwarna.sch.id