Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di sebelah barat Pulau
Halmahera, Maluku Utara. Berdiri 1521 M. Wilayah kekuasaan kedua kerajaan ini
meliputi Kepulauan Maluku dan sebagian Papua. Tanah Maluku yang kaya akan
rempah-rempah menjadikannya terkenal di dunia Internasional dengan sebutan
Spice Island. Di Maluku terdapat dua kerajaan yang berpangaruh, yakni Ternate
dan Tidore. Kerajaan Ternate terdiri dari persekutuan lima daerah, yaitu
Ternate, Obi, Bacan, Seram, Ambon, (disebut Uli Lima) sebagai pimpinannya
adalah Ternate. Adapun Tidore terdiri dari sembilan satuan negara disebut
Uli Siwa yang terdiri dari Makyan, Jailolo, dan daerah antara
Halmahera-Irian.
Kedatangan Islam ke Maluku tidak dapat dipisahkan dari jalur
perdagangan yang terbentang antara pusat lalu lintas internasional di
Malaka, Jawa, dan Maluku. Menurut tradisi setempat, sejak abad ke-14,
Islam sudah masuk daerah Maluku. Raja Ternate kedua belas,
Molomateya (1350-1357) bersahabat karib dengan orang Arab yang
memberi petunjuk mengenai cara membuat kapal.
Raja yang benar-benar memeluk Islam adalah Zainal Abidin
(1486-1500). Ia mendapat ajaran Islam dari Sunan Giri. Kekuasaan Ternate
dan Tidore mencakup pulau-pulau yang ada di sekitarnya. Penghasilan
utamanya adalah cengkih, pala, rempah-rempah, dan ramuan obat-obatan yang
sangat diperlukan oleh masyarakat Eropa.