Tipu daya Kancil dalam Memenangkan Perlombaan untuk menjadi Sang pemimpin!

 Cerita fabel yang mengisahkan interaksi antara Kancil, Buaya, dan Sapi.

 

 

Berikut adalah ceritanya:

 

Suatu hari di hutan yang rimbun, hiduplah seekor Kancil yang cerdik. Kancil ini dikenal karena kecerdasannya dalam mengatasi segala masalah. Di sungai yang mengalir di dalam hutan itu, tinggal seekor Buaya yang seringkali membuat kesulitan bagi hewan-hewan lain dengan perilakunya yang licik.

 

 


 

Satu hari, ketika Kancil sedang menyeberangi sungai, Buaya keluar dari air dan berkata, "Hai, Kancil! Aku sangat lapar hari ini. Aku ingin menangkapmu dan memakanmu."

Kancil yang cerdik tidak panik sekalipun meski dalam keadaan berbahaya. Kancil menjawab dengan santai, "Ohh, Buaya yang hebat, aku sangat menghormatimu. Tapi, tahukah kamu bahwa Raja Hutan telah mengutus aku untuk memerintahkan semua hewan untuk berkumpul besok pagi di tepi sungai?"

 

 

Buaya yang penasaran bertanya, "Mengapa Raja Hutan ingin semua hewan berkumpul di tepi sungai?" Kancil dengan tenang menjelaskan, "Raja Hutan ingin menetapkan siapa yang akan menjadi pemimpin sungai ini. Jadi, semua hewan, termasukmu, diundang untuk datang besok."

Mendengar kabar ini, Buaya merasa senang. Ia ingin menjadi pemimpin sungai dan mendapat penghormatan dari semua hewan.

 

 

Keesokan harinya, Buaya datang ke tepi sungai yang ramai oleh hewan-hewan dari hutan, termasuk Sapi yang besar dan kuat. Kancil, Buaya, dan Sapi duduk bersama. Raja Hutan menyampaikan, "Untuk menentukan siapa yang layak menjadi pemimpin sungai ini, kita akan mengadakan perlombaan. Kalian harus menyeberangi sungai dan kembali ke sini. Siapa yang pertama kali kembali akan menjadi pemimpin sungai."

 

 

Sapi, yang tidak pandai berenang, dengan percaya diri berkata, "Aku bisa menang! Aku memiliki kekuatan untuk menyeberangi sungai dengan mudah." Kancil dan Buaya menatap Sapi dengan penuh kekaguman. Kancil dengan licik berkata kepada Buaya, "Lihatlah, Sapi begitu yakin bahwa ia akan menang. Apakah kita tidak harus memberinya kesempatan untuk memimpin sungai?" Buaya, yang juga ingin memanfaatkan kesempatan ini, setuju dengan Kancil dan berkata, "Baiklah, Sapi. Kamu yang pertama kali akan menyeberangi sungai."

 

 

Sapi, yang tidak bisa berenang, dengan percaya diri melompat ke sungai. Tapi karena tidak bisa berenang, Sapi pun terjebak di tengah sungai dan hampir tenggelam. Kancil dan Buaya tertawa melihat kebingungan Sapi. Dengan cepat, Kancil melompat di punggung Buaya dan menyeberangi sungai dengan aman. Begitu tiba di tepi sungai, Kancil bersorak, "Aku menjadi yang pertama kali kembali! Sapi tidak bisa menjadi pemimpin sungai ini karena ia tidak bisa berenang!"

 

 

Buaya yang terkecoh juga menyadari tipu daya Kancil. Ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengakui kecerdikan Kancil. Dari hari itu, Buaya belajar untuk tidak terlalu percaya pada kata-kata dan selalu berhati-hati sebelum bertindak. Sedangkan Kancil, dengan kecerdikannya, berhasil menghindari bahaya dan menunjukkan bahwa kecerdasan lebih kuat daripada kekuatan fisik.

 

 

 

Moral dari cerita ini adalah kecerdasan dan kebijaksanaan sering kali lebih berharga daripada kekuatan fisik semata.

 

 

 

0 Comments:

Post a Comment