1.
Perkembangan
Pendidikan
Pada masa kejayaan
Islam yang berkembang adalah pondok pesantren. Ponpes pertama ada di pulau
Jawa dan Madura. Di
Minangkabau ponpes disebut surau dan
di Aceh disebut dayah.
Menurut Babad Demak, ponpes pertama kali
didirikan oleh Raden Patah (Sunan Ampel)
pada masa pemerintahan Prabu Kertawijaya dari Majapahit. Sistem yang
dikembangkan diponpes masih tradisional yaitubsantri berbagai daerah berkumpul
dengan teman-teman di pondok milik kyai/guru ngaji. Materi yang diajarkan
antara lain: tafsir, fikih, bahasa arab, adab dan qiro’ah.
2.
Kesenian
a. Kaligrafi
Disebut juga seni
menulis arab indah. kaligrafi menjadi ciri khas seni Islam, dan biasanya
kesenian ini dikembangkan dipondok pesantren atau madrasah.
b. Seni
Pahat
Seni pahat tidak
sepesat masa sebelumnya karena dalam Islam ada larangan membuat gambar/patung
makhluk hidup. Seni pahat pada masa Islam terbatas hanya pada seni ukir hias
saja yang pola-polanya terdiri atas pola daun-daunan, bunga-bungaan dan
bukit-bukit karang. Bilamana seseorang ingin membuat ukiran makhlik hidup
biasanya gambarnya disamarkan dengan bunga atau dedaunan seperti gambar kera
yang disamarkan dengan pola daun-daunan seperti relief pada Masjid Mantingan
Jepara.
3. Kesusastraan
a. Hikayat,
adalah cerita kuno, sejarah, roman.
Contohnya: hikayat si
miskin dan si kaya, hikayat raja-raja Pasai, Hikayat Jauhat Manikam, dll.
b.
Suluk, adalah kitab-kitab yang membentangkan tasawuf.
Ex.
suluk sukarewa, suluk wujil, suluk syair perahu, dll.
c. Babad,
adalah cerita sejarah namun lebih banyak berupa cerita daripada uraian
sejarahnya.
Ex. Babad tanah Jawi
dan Babad Giyanti.
E. SISTEM
DAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT DI KERAJAAN-KERAJAAN BERCORAK ISLAM DI BERBAGAI
DAERAH
1. Penyebaran
agama Islam dan pertumbuhan kota
Sejalan
dengan masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia maka berdirilah
kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam. Antara lain: samudra Pasai, Aceh,
malaka, Demak, Ternate, Tidore, Makasar, Banjarmasin, dll.daerah –daerah
tersebut kamudian berkembang menjadi kota.
Perluasan
wilayah perdagangan makin cepat ketika Malaka diduduki Portugis tahun 1511.
Para pedagang yang semula singgah dimalaka akhirnya pindah ke ke daerah lain
seperti tuban, Makasar, Ternate, Tidore, dll.
Faktor yang
mempengaruhi Pertumbuhan Kota
a. Letak
geografis
Yang dimaksudkan adalah
letakkerajaan-kerajaan yang berada dimuara sungai sangat membantu mempercepat
pertumbuhan kerajaan menjadi sebuah kota, pendapat dari Charles M Cooley
b. Adanya
hubungan antarkota baik di Indonesia maupun kota-kota diluar indonesia
c. Faktor
politik
Pertumbuhan dan
perkembangan kota tersebut bertalian dengan munculnya kekuasaaan politik misal
kerajaan Demak, Cirebon, Banten, Sunda Kelapa, dll. Daerah tersebut menjadi
besar karena kekuasaan politik
d. Faktor
Kosmologis dan Magis Religius
Menurut Robert von
Heine Geldern bahwa pendirian pusat kerajaan, penobatan raja, pemberian gelar
raja, gelar rattu, menteri-menteri, pendeta keraton, pembagian propinsi, dll
selalu dihubungakan dengan kosmologi dan hal-hal yang bersifat mistis.
Ciri-ciri kota pada masa Islam
Pertumbuhan dan perkembangan kota pada
masa kerajaan Islam memiliki ciri:
a) Ada
sebagian kota yang dipagari keliling dan ada yang tidak
b) Ada
tempat bertemunya penjual dan pembeli/pasar. Pasar merupakan pusat aktivitas
perdagangan masyarakat
c) Adanya
tempat peribadatan
d) Adanya
peerkampungan bagi penduduk
e) Kelompok
bangunan(keraton) sebagai tempat tinggal raja dan penguasa
2. Terbentuknya
jaringan ekonomi
Ketika Islam masuk dan berkembang di
Indonesia wilayah perdagangan makin meluas, hal ini disebabkan karena
prosespenyebaran Islam dilakukan melalui perdagangan.wilayah pesisir mula-mula
yang mendapat kunjungan para pedagang muslim.
Ketika selat Malaka dikuasai Portugis
1511 perdagangan di Sunda Kelapa, banten, Demak, Tuban, dll menjadi ramai sebab
pedagang muslim enggan berhubungandengan Portugis di Malaka, jalur yang semula
melewati selat malaka beralih menuju pantai Barat Sumatra terus keselatan sampai
selat Sunda. Dan menyusiri pantai jawa menuju Sulawesi, dan ternate. Karena
itulah jaringan perdagangan nasional makin ramai.
3. Terbentuknya jaringan Intelektual
Faktor yang mendorong
munculnya kaum intelektual dalam masyarakat:
a. Orang
indonesia belajar agama ke Arab sejak munculnya hubungan dagang negara muslim.
Setelah kembali ke tanah air mereka menjadi ulama dan pemula agama.
b. Berdirinya
pondok-pondok pesantren di Indonesia seperti pesantren Ampel Denta di Jawa
Timur.
c. Ulama-ulama
Arab tinggal di Indonesia dan menikah dengan orang Indonesia lalu menjadi
penyebar Islam di Indonesia
Tokoh-tokoh
yangmuncul pada masa penyebaran Islam: Wali
sanga, Sunan Tembayat, Sunan Geseng, Sunan Nundung, Syeh Yusuf, Syamsudin
Pasai, Hamzah Fansuri, Nurrudin Arraniri, dll.
Sementara
ulama yang muncul abad 19 dan 20 seperti: Hasyim
Asy’ari (pendiri NU), Wahab Casbullah, Bisri Syamsuri, A. Hasan, KH. Ahmad
Dahlan, KH. Samanhudi, dll
0 Comments:
Post a Comment