JENIS - JENIS SURAT RESMI

 Zaman dahulu, sebelum adanya alat komunikasi elektronik, bersurat menjadi primadona dalam berkomunikasi. Surat pribadi dapat menjadi sarana komunikasi antar teman, kerabat, bahkan dengan orang tua. Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa tidak resmi.

 

 

 

Berkirim surat antar pribadi kepada seseorang (teman, sahabat dan orang tua) secara pribadi adalah satu cara komunikasi tidak langsung yang berbentuk tulisan. Surat pribadi adalah bentuk komunikasi tulis yang isinya terkait keperluan atau kepentingan pribadi. Seperti menanyakan kabar, keperluan, permintaan dan keperluan pribadi lainnya.

 

 



Layang utawa surat yaiku salah sawijining bentuk komunikasi kang awujud tulisan

 

 

 

Menurut JENISnya surat bisa dibedakan menjadi 14,

 

 

Manut macem e layang dipilah dadi 14 macem, yaiku:

 

 

 

1.    Surat Dinas (Layang Dhines):

 

 

Surat dinas adalah surat resmi yang dikeluarkan sebuah instansi pemerintahan atau swasta. Surat dinas dibuat dengan bahasa singkat, padat, dan jelas, agar isinya mudah dipahami pembacanya.

 

 

Layang dhinas yaiku layang kang dimedalaken instansi pemerintahan utawa swasta.kanthi basa kang singkat padat lan jelas supaya gampang anggone dipahami kang maca.

 

 

 

2.    Surat perintah (Layang Dhawur/ Prentah):

 

 

Surat perintah adalah surat yang dikeluarkan atasan kepada bawahan berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas fungsinya.

 

 

 

3.    Surat lamaran kerja (Layang Lamaran kerja):

 

 

Surat lamaran kerja adalah surat resmi yang dibuat oleh seseorang yang sedang mencari, atau membutuhkan pekerjaan. yang ditujukan kepada perusahaan atau pimpinan perusahaan, atau institusi tempat kerja yang dituju.

 

 

 

4.    Surat ulem (Layang Ulem):

 

 

Surat ulem adalah surat yang berisi kabar kepada orang lain dan mengajak orang yang dimaksud untuk bisa menghadiri acara “duwe gawe”

 

Layang ulem yaiku layang kang isine kabar marang wong liya (kang dituju) lan ngaturi rawuh ing acara duwe gawe. Utawa sedhahan wong arep duwe gawe.

 

 

 

5.    Surat undangan (Layang Undhangan):

 

 

Surat undangan adalah surat pemberitahuan kepada pihak lain untuk bisa datang pada waktu, tempat, dan acara yang telah ditentukan. Contohnya undangan rapat dan undangan pertemuan RT.

 

 

 

6.    Surat kabar (Layang Kabar): isine bab pawarta

 

Surat kabar adalah media massa yang berbentuk tulisan yang isinya tentang informasi public.

 

 

 

7.    Surat pemberitahuan (Layang Iber-iber): selebaran kanggo sapa wae kang gelem maca

 

 

Surat pemberitahuan adalah surat yang bersifat formal dengan tujuan menyampaikan informasi terkait kepentingan suatu pihak kepada pihak lain. Contohnya surat pemberitahuan hasil rapat wali murid. Surat pemberitahuan wajib pajak, dan lain-lain.

 

 

 

8.    Surat Kematian (Layang Lelayu):

 

 

Surat kematian adalah surat yang memberikan kabar kematian seseorang kepada sanak saudara atau kerabat. isine bab kabar kematian/kesripahan.

 

 

 

9.    Surat pegadaian (Layang Gandhen):

 

 

Surat yang berasal dari kantor pegadaian (layang saka kantor pegadhean).

 

 

 

10. Surat wasiat (Layang Wasiat):

 

 

Surat wasiat adalah sebuah tulisan atau surat yang memuat pernyataan atau pesan dari seseorang tentang apa yang dikehendakinya ketika ia meninggal. Atau pesan dari seseorang yang dibuat sebelum meninggal. isine piweling saka wong kang digawe sadurunge seda

 

 

 

11. Surat keputusan (Layang Kekancingan): surat keputusan

 

 

 

12. Surat gugatan cerai/talak (Layang Talak): pegat

 

 

 

13. Layang Asman: layang sing durung ditanda tangani

 

 

 

14. Surat pribadi (Layang Pribadhi): layang kang sipate pribadi.

 

 

Surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh seseorang dan bersifat tidak resmi. berisi keperluan atau kepentingan pribadi. Seperti menanyakan kabar, keperluan, permintaan dan keperluan pribadi lainnya

 

 

 

 

Menurut bahasa, isi sifat dan asalnya , surat bisa dibedakan menjadi 4 yaitu:

 

 

Manut basa, isi, sipat lan asale, laying kaperang dadi 4, yaiku:

 

 

 

1.   Surat Resmi (Layang resmi)

 

 

Surat resmi adalah surat yang diterbitkan oleh instansi atau lembaga yang bersifat formal yang menyangkut kepentingan kegiatan dinas dan kepentingan tugas.

 

 

 

2.   Surat dinas (Layang dinas)

 

 

Surat dinas  adalah surat yang diterbitkan oleh instansi atau lembaga yang bersifat formal yang menyangkut kepentingan kegiatan dinas. Dan dikeluarkan hanya dalam kondisi dan waktu tertentu untuk kegiatan dinas.

 

 

 

3.   Surat jual beli (Layang niaga)

 

 

Surat niaga adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh badan usaha atau perorangan yang berhubungan dengan penawaran, dan jual beli barang atau jasa.

 

 

 

4.   Surat pribadhi (Layang pribadhi)

 

 

Surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh seseorang dan bersifat tidak resmi. berisi keperluan atau kepentingan pribadi. Seperti menanyakan kabar, keperluan, permintaan dan keperluan pribadi lainnya

 

 

 

 

 

PIDHATO GENERASI MILENIAL SEBAGAI PENERUS AJARAN ASWAJA

Pidato atau membaca pidato adalah merupakan salah satu cara untuk seseorang untuk menyampaikan pendapat untuk membuat semua pendengar mengetahui maksud dan tujuan dari orang yang berpidato.

 

 

        Pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan dan memberikan contoh pidato dengan tema generasi muda sebagai generasi penerus ajaran aswaja.

 

 

        Pidato ini, merupakan salah satu pidato yang memiliki makna yang mendalam karena berisikan pesan moral atau perilaku yang sangat penting untuk semua orang khususnya untuk para pemuda. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan contoh pidato generasi muda sebagai generasi penerus ajaran aswaja. Dengan judul pidato Generasi Milenial Sebagai Penerus Ajaran Aswaja Annahdliyah

 

 

        Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi pentingnya ajaran aswaja bagi generasi muda saat ini. yang semuanya serba modern sehingga akan membuat generasi muda di sekolah, dimasyarakat tahu dan paham arti pentingnya ajaran aswaja.

  

 

Contoh teks naskah pidato tentang pentingnya ajaran Aswaja bagi generasi muda ini akan saya bagikan dalam bentuk ragam bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.

 

 


 

BAHASA INDONESIA

 

 

"ALHAMDU LILLAHI RABBIL'ALAMIN WABIHI NASTA'INU'ALA UMURID DUNYA WADDIN WA'ALA ALIHI WASHAHBIHI AJMA'IN

 

 

 

Yang terhormat Bapak ibu dewan juri lomba pidato porseni

 

Yang terhormat Panitia penyelenggara kegiatan porseni

 

Dan tak ketinggalan pula seluruh teman-teman  peserta lomba pidato porseni

 

 

 

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja-puji syukur kepada Allah SWT, karena hingga saat ini Dia masih memberikan rahmatnya yang berlimpah – limpah kepada kita yaitu berupa nikmat kesehatan rohani maupun jasmani, nikmat iman, dan juga nikmat kesempatan sehingga sampai saat ini kita masih dapat berjumpa dan berkumpul dalam pertemuan di hari yang penuh dengan kedamaian ini dalam keadaan sehat wal afiat tanpa halangan suatu apapun.

 

 

Kedua kalinya sholawat dan salam tak lupa kita  berikan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW yang sudah memberikan jalan kebaikan untuk kita semua.

 

 

 

Dalam kesempatan kali ini saya akan menjelaskan atau membawakan pidato dengan tema atau judul Generasi Milenial minangka Penerus Ajaran Aswaja Annahdliyah

 

 

Para hadirin yang berbahagia

 

 

“Pemuda” adalah harapan bangsa yang nantinya akan memperjuangkan masa depan Negara ini menjadi lebih baik. Selain itu, di waktu yang bisa dibilang sama mereka merupakan harapan agama Islam, yang akan terus berjuang demi ajaran Islam di hari – hari esok.

 

 

Pemuda sekarang memiliki ciri-ciri sebagai kaum milenial, suka nongkrong, dan gadget menjadi benda pokok yang harus dimiliki. Sosial media yang ada di gadget mereka merupakan sumber informasi yang dapat dijangkau darimana saja. Dengan penyebaran informasi yang mudah, hal ini dapat menjadi hal yang baik, namun bisa menjadi hal yang buruk jika tidak berhati-hati. Contohnya penyebaran organisasi islam radikal.

 

 

Eksistensi organisasi Islam radikal sesungguhnya merupakan ancaman bagi masa depan Islam Indonesia. Islam Indonesia merupakan Islam yang dikenal dengan karakter ramah, toleran dan humanis. Remaja yang masih labil sering terjerumus dalam pergaulan yang salah, dan tidak terpungkiri bahwa mereka bisa masuk dalam organisasi islam radikal ini. 

 

 

Satu dari sekian upaya yang dapat dilakukan oleh banyak kalangan untuk Mencegah paham Islam radikal adalah melalui pelajaran, mata kuliah dan kajian Aswaja secara optimal. Pelajaran aswaja semacam ini diharapkan peserta didik atau remaja dapat memperoleh nilai-nilai aswaja sebagai benteng perlindungan. Melalui rekontruksi nilai-nilai aswaja melalui jalur pendidikan-diharapkan dapat memberikan pemahaman masyarakat terhadap signifikansi ajaran Islam moderat dan Islam yang rahmah penuh dengan kasih sayang.

 

 

Aswaja memiliki nilai-nilai yang menarik. Nilai-nilai tersebut yang pertama adalah tawassu (moderat). Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, moderat memiliki dua arti, yaitu: (1) selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem; (2) berkecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah atau bisa digunakan untuk mencari solusi terbaik atas pertentangan yang terjadi.

 

 

 

Kedua, tawāzun (berimbang). Berimbang yang dimaksudkan adalah sikap berimbang dan harmonis dalam mensinergikan dalil-dalil untuk menghasilkan sebuah keputusan yang bijak. Tawāzun (berimbang) ini merupakan sikap keberagamaan yang menghindari sikap ekstrem. Kelompok radikal disebut sebagai kelompok ekstrem karena kurang menghargai terhadap perbedaan pendapat.

 

 

Ketiga, toleransi (tasāmu) yang sangat besar terhadap pluralisme pikiran. Berbagai pikiran yang tumbuh dalam masyarakat.

 

 

 

Hadirin yang berbahagia,

 

Generasi muda sebagai generasi penerus ajaran aswaja. Lalu hal apa yang dapat kita lakukan untuk selalu meneruskan perjuangan ulama?

 

 

Para hadirin yang berbahagia

Yang bisa kita lakukan sebagai penerus ajaran aswaja dan meneruskan perjuangan ulama adalah:

 

 

Pertama, mengikuti organsasi NU. Jika kita masih remaja maka mengikuti IPNU IPPNU ditingkat ranting maupun cabang.

 

 

Kedua, Belajar tentang aswaja disekolah

 

 

Ketiga, selalu senantiasa menjalankan tradisi atau amaliyah warga NU seperti tahlilan, yasinan, ziarah kubur, istigosah, maulid nabi.

 

 

 

Hadirin yang berbahagia,

 

Mari kita pemuda NU bersama-sama menjaga Aswaja dari idelogi transnasional dan mencintai para ulama’ atau pahlawan Aswaja sebagai pelaku “living Aswaja”/penghidup Aswaja dan buku terbuka bagi kita para pelajar dan santri. Demikianlah pidato saya, saya memohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan, baik tutur kata dan perilaku karena saya hanya manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan dan terima kasih atas perhatiannya.

 

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

 

 

 

 

 

Ragam Bahasa Jawa

 

 

 

 

Generasi Milenial Sebagai Penerus Ajaran Aswaja Annahdliyah.

 

 

 

"ALHAMDU LILLAHI RABBIL'ALAMIN WABIHI NASTA'INU'ALA UMURID DUNYA WADDIN WA'ALA ALIHI WASHAHBIHI AJMA'IN"

 

 

Sih rahmat tentrem Rahayu karana peparingipun Gusti ingkang tansah tumendhak lan tumanduk ing jiwangga panjenengan sedaya dalah kawula waridin sagung dumadi.

 

 

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

 

 

Ingkang dahat kinurmatan Bapak saha Ibu dewan juri lomba sesorah porseni

 

Ingkang dahat kinurmatan Panitia penyelenggara kegiatan porseni

 

ingkang dahat kinurmatan sedaya peserta lomba sesorah porseni

 

 

Langkung rumiyin sumangga panjenengan sedaya dalasan kawula ngaturaken pudji syukur dhumateng ngrasaning Gusti Ingkang Maha Agung, ingkang sampun paring pangayoman miwah panjangkung. Satemah ing kalodhangan punika panjenengan sedaya dalasan kawula saged makempal manunggal kanthi raos bagya mulya, kalis ing sambekala.

 

 

Kaping kalihipun sholawat saha salam mugi tansah kalimpahaken dhumateng junjungan kita nabi agung Muhammad SAW ingkang sampun nedhahaken panjenengan sedaya dalah kawula ing margi ingkang leres.

 

 

 

Para hadirin ingkang minulya.

 

 

ing kalodhangan punika Kawula badhe ngandharaken sesorah kanthi tema utawi irah-irahan Generasi Milenial minangka Penerus Ajaran Aswaja Annahdliyah

 

 

 

Para bapak saha ibu ingkang dhahat kinurmatan,

 

“Pemuda” inggih punika pangajengipun bangsa ingkang bakal berjuang kangge masa depanipun negara dados langkung sae. Kajaba iku, pemuda uga dados pangajengipun agama islam, ingkang benjing merjuangaken ajaran islam wonten ing dinten salajengipun.

 

 

Remaja ing jaman sak punika anggadhahi ciri khas milenial, inggih punika salah satunggalipun inggih remen nongkrong utawa kekumpulan kaliyan kanca-kanca, lan ngasta gadget. Inggih minangka piranti ingkang wajib dipungadhahi. Media sosial utawa babagan sanes ing salebeting gadget kasebut minangka sumber informasi ingkang lumrah dipunakses para mudha ingpundi kemawon. Kanthi gampil nyebaraken informasi, tamtukemawon wonten dampakipun, inggih saged arupa dampak ingkang positif ugi dampak ingkang negative. Tuladhanipun ingkang negative inggih punika peyebaran organisasi islam radikal.

 
 
 

Para bapak saha ibu ingkang dhahat kinurmatan,

 

Anane organisasi Islam radikal sejatosipun dados ancaman kangge masa depan Islam Indonesia. Sejatosipun, Islam Indonesia inggih punika agama Islam ingkang kondhang anggadhahi sipat grapyak, toleran saha humanis. Remaja ingkang taksih labil asring kesangkut ing pergaulan ingkang salah, lan boten saged dipunpungkiri bilih saged kemawon gabung kaliyan organisasi Islam radikal menika.

 

 

 

Salah sawijining upaya ingkang saged dipuntindakaken dening kathah kelompok kanggo nyegah Islam radikal mlebet Indonesia inggih punika liwat piwulangan, kursus lan pengajian Aswaja ingkang optimal. Piwulangan Aswaja ingkang kados mekaten dipunkajengaken dening para siswa utawi remaja supados pikantuk nilai-nilai aswaja minangka benteng pangayoman. Lumantar rekonstruksi nilai-nilai aswaja lumantar pendhidhikan, kaajab saged paring pangertosan masyarakat ngengingi wigatosipun piwulang Islam moderat saha Islam ingkang welas asih saha kebak katresnan.

 

 

 

Aswaja anggadhahi nilai-nilai ingkang wigati.

 
 

Nilai-nilai kasebat kang kaping pisan, nggih punika tawassut (Moderat). Miturut Kamus Besar Bahasa Indonesia Moderat anggadhahi kalih makna. Sepisan selalu menghindarkan perilaku utawi pengungkapan ingkang ekstrem; kalih, berkecenderungan ke arah dimensi utawi jalan tengah, atau saged dipunginakaken kangge madosi solusi ingkang dipungunakaken kanggo nemokaken solusi kang paling sae kangge konflik ingkang kedadeyan.

 

 

Kapindho, tawāzun (imbang). Imbang tegesipun sikap ingkang imbang lan harmonis sajroning sinergi argumentasi kanggo ngasilaken keputusan ingkang wicaksana. Tawāzun (imbang) inggih punika sikap religius kangge nyingkiri sikap ekstrim. Kelompok radikal diarani kelompok ekstrim amarga ora ngurmati bedaning panemu utawa pendapat.

 

 

Katelu, toleransi (tasāmuḥ) gedhe banget marang pluralisme pikiran. Maneka warna pamikiran ingkang tuwuh ing bebrayan.

 

 

 

Para hadirin ingkang minulya,
 

Generasi mudha minangka generasi penerus ajaran Aswaja. Lajeng menapa ingkang saged kita tindakaken supados tansah nglajengaken perjuangan para ulama?

 

 

Ingkang saged kita tindakaken supados tansah nglajengaken perjuangan para ulama inggih punika:

 

 

Kang kaping pisan,

Tansah nguri-uri utawa tumut ing sajroning organisasi NU. Menawi taksih remaja, tumut organisasi IPNU IPPNU ing tingkat rating lan cabang.

 

 

Kaping kalih

Sinau babagan aswaja ing pawayatan

 

 

Kaping tiga

tansah nindakaken tradhisi utawi amalan warga NU kadosta tahlilan, yasinan, ziarah kubur, istigosah, wiyosan nabi.

 

 

 

Para hadirin ingkang minulya,

 

Manga para pemuda NU sesarengan njagi Aswaja saking ideologi trans nasional lan mangga padha tresna marang ulama’ utawa pahlawan Aswaja minangka pelaku “living Aswaja” utawa panguriping aswaja lan buku terbuka kanggo kita para mahasiswa lan santri.

 
 
 

Mekaten atur kawula, kawula nyuwun pangapunten bok bilih wonten kalepatan saha kekirangan, saking tutur kata saha solah bawa amargi kawula namung manungsa limrah ingkang tebih saking kasampurnan saha ngaturaken agunging panuwun.

 

 

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.