5 TIPS Sukses Merawat Tanaman Strawberry Agar cepat Berbuah

Buah Strawberry adalah salah satu tanaman yang buahnya disukai oleh banyak orang. Karena Buahnya yang memiliki cita rasa manis dan asam. Serta tekstur buah yang banyak mengandung air dan empuk sehingga menambah daya tarik saat dimakan.

 

 

 

Tanaman yang termasuk dalam kelompok Fragaria ini ditemukan pertama kali di Eropa oleh Bangsa Perancis pada abad ke-13. Dalam proses perkembang biakannya, tanaman Strawberry ini membutuhkan iklim yang khusus. Karena akan berpengaruh pada buah yang dihasilkannya nanti, beda tempat maka akan berbeda pula bentuk dan juga rasanya.


Menanam Strawberry bisa dijadikan pilihan saat ingin mengonsumsinya, karena tanaman ini bisa ditanam di area rumah, dan tidak memerlukan tempat yang luas, selain bisa dikonsumsi tanaman ini juga bisa dibuat untuk penghias rumah agar lebih cantik dan indah.

 

 

 

buat kamu yang ingin menanam tanaman ini, ada beberapa TIPS yang mungkin bisa membantu:

 

 

Tanaman Strawberry

 

1.    Perhatikan Media tanam

 

Agar Strawberry dapat berbuah, yang harus diperhatikan pertama kali adalah media tanam yang akan dipakai. Tanaman Strawberry lebih cenderung hidup di tanah yang gembur atau lembab (tidak basah).

 

 

Dengan ukuran tanaman yang kecil/mungil, pasti tidak memerlukan banyak tempat sehingga lebih baik menanam tanaman ini menggunakan polybag, sebagai alternative sehingga bisa dipindah-pindah tempatnya sesuai keinginan.

 

 

 

2.     Siram tanaman secara rutin

 

 

Sebagai tanaman yang hidup dikondisi tanah yang lembab maka kelembaban tanah juga harus dijaga agar tumbuh dengan baik dan sehat. Perlu dilakukan penyiraman secara rutin untuk menjaga kelembaban tanah (tidak basah) tersebut agar tidak kering dan mati.

 

 

Siramlah tanaman ini dua kali sehari, baiknya pada waktu pagi dan sore hari, dan juga sebaiknya disesuaikan dengan musim yang sedang berlangsung saat kamu sedang menanam strawberry ini.

 

 

 

3.    Beri pupuk dan nutrisi yang tepat

 

 

Pemberian Pupuk juga menjadi salah satu faktor yang menentukan untuk keberhasilan dalam menanam strawberry, apalagi jika ingin mendapatkan tanaman yang sehat dan berbuah lebat. Ada dua pilihan pupuk yang bisa digunakan yakni: memakai pupuk organik atau  anorganik.

 

 

Jika kamu menggunakan pupuk anorganaik maka kamu cari pupuk yang punya kandungan Nitrogen, Phospor, dan Kalium atauy bahasa lainnya pupuk NPK. Di toko pupuk banyak yang jual.

 

 

Pemberian pupuk pertama juga harus diberi rentang jarak antara 3-4 minggu sejak pertama kali tanam. pemberian pupuk juga harus memperhatikan takaran dan jumlah. Dan yang paling penting adalah pada waktu pemberian pupuk jarak jangan terlalu dekat dengan batang tanaman. Jarak aman pupuk dan tanaman berkisar antara 5-6 cm.

 

 

 

4.    Lakukan pemangkasan

 

 

Tanaman strawberry tidak bisa dibiarkan tumbuh begitu saja, lebih baik dipangkas supaya saat ada daun yang terkena penyakit, bisa dihilangkan dan tidak mengganggu proses tumbuhnya tanaman ini.

 

 

Selain itu, fungsi dari pemangkasan adalah untuk membuat tanaman ini tidak terlalu rimbun dan hasil buahnya jadi lebih berkualitas lebih besar.

 

 

 

5.    Jaga dari hama dan penyakit

 

 

Untuk menghindari tanaman terkena hama atau penyakit kamu bisa menggunakan insektisida agar terhindar dari hama serangga.

 

 

 

 

Dari tips cara merawat tanaman strawberry yang sudah dituliskan, bisa disimpulkan bahwa menanam tanaman strawberry ini membutuhkan ketelatenan agar tumbuh subur sehat dan berbuah.

 

Semoga bermanfaat, ya.

 

Doa Pembukaan Dan Penutupan Acara Kegiatan Resmi, Bahasa Jawa Dan Indonesia

Suatu pertemuan biasanya diawali dan diakhiri dengan doa. Doa yang diucapkan biasanya berupa doa pembuka dan penutup acara.

 

 


Membaca doa pembukaan acara dan kegiatan sudah menjadi keharusan supaya acara yang diselenggarakan dapat diberikan kelancarkan dan diberkahi oleh Allah SWT.

 

 

Namun, sudahkah kamu tahu bagaimana bacaan doa pembukaan dan penutupan acara resmi?

 

 

 

Berikut ini doa pembukaan acara kegiatan resmi yang mudah dihafalkan dalam dua ragam bahasa. Yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.

 

 


 

 

Doa Pembukaan Dan Penutupan Acara Kegiatan Resmi, VERSI RAGAM BAHASA INDONESIA

 

 

 

Assalamualaikum Wr. Wb.

 

Mari sejenak kita bersama-sama menundukkan kepala, bermunajat kepada Allah SWT agar kegiatan kita yang dimulai pada pagi hari ini diberkahi dan bisa berjalan dengan lancer. Bagi yang muslim akan saya pimpin dan bagi yang selain muslim bisa menyesuaikan, sesuai dengan ajaran dan keyakinan yang dianutnya.

 

 

A’U DHUBILLAHI MINASSYAITONIRROJIM,

 

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM,

 

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN, 

 

WASSOLATUWASSALAMU ‘ALA ASROFIL ANBIYA’I WALMURSALIM,

 

SYAIDINA WAMAULANA MUHAMMADIN,

 

WA’ALA ALIHI WASOHBIHI AJMAIN.

 

 

 

Ya Allah Ya Rohman ya Rahim,

puji syukur kami panjatkan kehadiratmu atas segala nikmat dan karunia-Mu, sehingga pagi ini kami bisa berkumpul pada acara pembukaan  ........

 

 

 

Ya Allah yang Maha Mengetahui,

tunjukanlah kepada kami bahwa yang benar itu memang benar  dan berikanlah kepada kami kemampuan untuk menegakkannya. Serta tunjukanlah kepada kami bahwa yang salah memang salah adanya dan berikan kemampuan kepada kami untuk menghindarinya.

 

 

 
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim,

jangan Engkau bebani kami melainkan sesuai dengan kemampuan kami. Jangan hukum kami jika kami lupa atau bersalah. Dan lindungilah kami dari segala musibah.

 

 

 

Ya Allah Al-Muhaymin,

kami berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan duka. Kami berlindung kepada-Mu dari rasa lemah dan malas. Dan kami berlindung kepada-Mu dari kesalahan yang terlanjur kami lakukan.




Ya Allah yang maha pengasih dan maha penyayang,

berikanlah kami kesehatan, kekuatan, serta lindungan-Mu, sehingga kami dapat menjalankan seluruh amanah yang diembankan kepada kami dengan baik.

 

 

 

ROBBANA ATINA FIDDUNYA KHASANAH WAFILAKHIROTIKHASANAH WAKINA ADHABANNAR,

 

SUBHANA ROBBIKA ROBBIL ‘IZZATI ‘AMMA YAASIFUN

 

WASSALAMUN ‘ALAL MURSALIN

 

WALHAMDULILLAHIROBBIL‘ALAMIIN.

 

 

 

 

Wasalamualaikum, Wr. Wb.

 

 

 

 

 

 

 

 

Doa Pembukaan Dan Penutupan Acara Kegiatan Resmi, VERSI RAGAM BAHASA JAWA

 

 

 

Assalamualaikum Wr. Wb.

 

Mangga kawula lan panjenengan sami nundukaken mustaka lan sami anyenyuwun dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung supados adicara ing dinten punika saged kalampahan kanthi gancar. Ingkang agami Islam manga kula dherekaken,sanesipun mangga adedonga miturut ajaran lan keyakinanipun piyambak-piyambak.

 

 

 

A’U DHUBILLAHI MINASSYAITONIRROJIM,

 

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM,

 

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN, 

 

WASSOLATUWASSALAMU ‘ALA ASROFIL ANBIYA’I WALMURSALIM, 

 

SYAIDINA WAMAULANA MUHAMMADIN,

 

WA’ALA ALIHI WASOHBIHI AJMAIN.

 

 

 

Ya Allah Ya Rohman ya Rahim,

 

Puji syukur kawula lan panjenengan sami aturaken dhumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Agung ingkang sampun paring kanikmatan saha karunia-Nipun saengga ing dinten punika ing adicara ………………. kawula lan panjenengan sami saged makempal manunggal kanthi raos bagya mulya kalis ing sambekala.

 

 

 

Ya Allah ingkang Maha Mengetahui, 

 

Tuduhaken marang kawula lan panjenengan sami bilih punapa ingkang leres punika leres, lan tuduhaken marang kawula panjenengan sami kemampuan kangge ngetrapaken. Sarta tuduhaken marang kawula lan panjenengan sami bilih ingkang luput menika panci luput. lan kawula panjenengan sami anyenyuwun dipunparingi kemampuan kangge anyenyingkiri babagan kasebat.

 

 

 

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, 

 

Ampun paring beban ingkang abot marang kawula lan panjenengan sami ananging miturut kemampuan kita. Ampun ngukum kawula lan panjenenngan sami bilih kita nglampahi luput. Saha lindungilah kawula lan panjenengan sami saking sakabehing musibah malapetaka ing alam donya punika.

 

 

 

Ya Allah Al-Muhaymin,

 

Kawula lan panjenengan sami, sami anyeyuwun pangayoman dhumateng panjenengan-Nipun Gusti Ingkang Maha Agung awit saking raos sedih lan susah. Kawula lan panjenengan sami anyuwun pangayoman dhumateng Gusti saking raos kirang lan kesed. Lan kawula panjenenngan sami anyenyuwun dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung saking kalepatan ingkang sampun kawula lan panjenengan sami lampahi.


Ya Allah Ingkang Maha Pengasih lan Maha Penyayang,

 

Paringi kawula lan panjenengan sami kasarasan, kekiyatan, saha pangayoman saengga kawula lan panjenengan sami saged nindakaken sedaya amanat ingkang dipunpasrahaken marang kawula lan panjenengan sami kanhti sae

 

 

 

ROBBANA ATINA FIDDUNYA KHASANAH WAFILAKHIROTIKHASANAH WAKINA ADHABANNAR,

 

SUBHANA ROBBIKA ROBBIL ‘IZZATI  ‘AMMA  YAASIFUN

 

WASSALAMUN ‘ALAL MURSALIN

 

WALHAMDULILLAHIROBBIL ‘ALAMIIN.

 

 

 

Wasalamualaikum, Wr. Wb

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengertian dan Contoh Ukara Pakon, Kalimat Perintah Bahasa Jawa

Dalam bahasa Jawa kalimat perintah disebut juga sebagai ukara pakon. Kalimat perintah atau Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung maksud menyuruh atau meminta seseorang melakukan sesuatu hal kegiatan.

 

 

 

Menurut Kridalaksana (2008:103) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual maupn potensial trediri dari klausa. sementara Alwi, dkk. (2003:311) menyatakan kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan dan tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.

 

 


 

Ukara pakon atau Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu hal kegiatan.


 

 

 

Kalimat perintah menurut Kridalaksana (2008:91) adalah bentuk kalimat atau verba untuk mengungkapkan perintah atau keharusan atau larangan melaksanankan perbuatan. Konsep gramatikal harus dibedakan dari perintah konsep sematis.

 


 

 

Ukara pakon yaiku ukara kang surasane awujud perintah marang wong liya supaya nindhakake sawijining pakaryan kaya karepe sing ngakon. ukara iki dipungkasi nganggo tandha prentah utawa pakon (!). jika dijelaskan dalam bahasa Indonesia, adalah kalimat yang isinya berupa perintah kepada orang lain supaya melakukan suatu kegiatan seperti apa yang diinginkan oleh yang memerintahkannya. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda perintah atau pakon (!).

 

 


Kalimat perintah atau kalimat imperatif dalam bahasa Jawa disebut juga dengan Ukara Pakon. Ukara pakon atau Kalimat perintah dalam pembelajaran bahasa Jawa dibagi menjadi 5 jenis, Diantaranya:

 

1.  Pakon lumrah

 

2.  Pakon pamenging

 

3.  Pakon pangajak

 

4.  Pakon panantang

 

5.  Pakon paminta

 

 

 

 

Jenis-jenis ukara pakon atau kalimat perintah!

 

 

1.  Pakon lumrah adalah kalimat perintah biasa lumrah yang biasa diucapkan dalam kegiatan sehari-hari. Contohnya:

 

 

·       Awas sing ngati-ati!

·       Simbah kuwi wis tuwa, mula kowe kudu sing ngati-ati!

·       Awakmu kuwi lara, mula tambakna dhisik wae, dhik!

·       Wis enggal digarap!

·       Ndang panganen!

·       Cepet ndelika!

 

 

 

 

2.  Pakon pamenging adalah kalimat perintah yang berupa larangan untuk melakukan suatu kegiatan. Biasanya disertai dengan kata : Aja, ora oleh, lsp. Contohnya:

 

 

·       Aja mangan ing ngarep lawang!

·       Aja turu bengi-bengi!

·       Bocah-bocah ora oleh ngrokok!

 

 

 

 

3.  Pakon pangajak adalah kalimat perintah yang berupa pengajak-ajak kepada lawan bicara. Biasanya disertai dengan kata: ayo, mangga, lsp. Contohnya:

 

 

·       Ayo padha mampir ing panggonanku dhisik!

·       Yen kudu makmur, kowe kudu jujur!

·       Supaya aman dhuwitmu kuwi simpenen ana Bank!

·       Ayo padha gladhen maca geguritan!

·       Mangga sami ngrancang caranipun nanggulangi banjir!

 

 

 

 

4.  Pakon panantang adalah kalimat perintah yang isinya menantang kepada orang yang diajak bicara. Contohnya:

 

 

·       Yen nyata kendel, purnama kae konen turu ing kuburan!

·       Antemen yen nyata kowe wani!

·       Mrenea yen nyata isa!

 

 

 

 

5.  Pakon paminta adalah kalimat perintah yang isinya meminta tolong kepada lawan bicaranya, biasanya disertai dengan kata Tulung. Contohnya:

 

 

·       Dul, tulung jupukna buku kuwi!

·       Aku gelem dolan, nanging disuguh ya?

·       Adhimu kae mbok diwarahi nulis aksara Jawa!