risangaryodw - Kata dalam Bahasa Jawa disebut juga dengan “tembung”. Jika kita ingin mempelajari Bahasa Jawa, ada banyak jenis macam kata yang perlu dipahami, salah satunya adalah kata dasar atau dalam bahasa Jawa disebut tembung lingga.
Menurut Dr. Aryo Bimo Setiyanto,SH. Dalam bukunya yang berjudul Paramasastra Bahasa Jawa, tembung lingga adalah semua kata yang belum berubah dari asalnya.
Dalam Bahasa Jawa, tembung lingga yaiku tembung kang durung owah saka asale. Utawa tembung kang durung oleh imbuhan ater-ater, panambang, utawa seselan. Tuladha: mangan, turu, tulis, sapu, pacul, lsp.
Intinya, tembung lingga adalah kata yang masih asli, utuh, belum diubah, dan tanpa tambahan apapun.
Ciri-Ciri Tembung Lingga
Adapun ciri-ciri tembung lingga yaitu:
1. Berupa kata asli.
2. Belum mendapatkan imbuhan kata apapun (awalan kata maupun akhiran kata).
3. Setiap tembung lingga bisa dijadikan tembung andhahan.
4. Termasuk golongan jenis kata bebas.
Tembung lingga atau kata dasar dalam bahasa Jawa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Tembung lingga sakwanda (tembung wod),
2. Tembung lingga rong wanda,
3. Tembung lingga telung wanda.
1. Tembung lingga sakwanda (tembung wod)
Tembung lingga sakwanda adalah jenis tembung lingga yang hanya terdiri dari satu suku kata saja (sawanda) . Sering disebut juga dengan tembung ”wod” (tembung sing unine sakecapan).
Berikut ini, contoh-contohnya, yaitu:
1) Gas
2) Lem
3) Nom
4) Dik
5) Pak
6) Rak
7) Ler
8) Tik
9) Tul
10) Lur, lsp.
2. Tembung lingga rong wanda
Tembung lingga rong wanda adalah tembung lingga yang berasal dari dua suku kata.
Berikut ini contoh dari tembung lingga rong wanda, yaitu:
1) Dolan
2) Jaluk
3) Jupuk
4) Pangan
5) Gawa
6) Udan
7) Tulis
8) Sapu
9) Tandur
10) Tangis
11) Adus, lsp.
3. Tembung lingga telung wanda
Tembung lingga telung wanda adalah tembung lingga yang berasal dari tiga suku kata.
Berikut ini contoh tembung lingga telung wanda, yaiku:
1) Gamelan
2) Angkasa
3) Budaya
4) Kethoprak
5) Kulina, lsp.